Mereka duduk lalu memesan minuman.
“Ambilkan pitcher bir terbesar kamu, bartender! Kami ada perayaan besar!” ujar salah satunya.
Sang bartender pun mengambilkan satu pitcher bir.
Lalu sambil menuangkan ke gelas untuk kedua orang yang bergembira ini, dengan ikut tersenyum senang dia bertanya, “Wow, kelihatannya kalian bergembira sekali! Apa nih yang dirayakan?”
Segera setelah meneguk gelas pertama, salah satu dari mereka menjawab dengan tersenyum lebar, “Kami baru saja menyelesaikan sebuah puzzle yang sangat sulit dengan waktu yang sangat cepat!”
“Puzzle? Sungguh? Pasti puzzle yang sangat sulit atau catatan waktu kalian luar biasa” Tanya sang bartender lagi penuh ingin tahu.
“Betul sekali!” jawab seorang yang lain dengan bangga. “Kami berhasil menyelesaikannya dalam waktu 2 bulan! 2 bulan lho! Karena itu kami bangga sekali!”
Sang bartender mengernyitkan dahinya, “2 bulan?!!! Lama sekali! Puzzle seperti apa butuh waktu 2 bulan? Saya belum pernah mendengar orang menyelesaikan puzzle selama itu!”
“Hei!” sela yang pertama bicara, sedikit tersinggung. “Kami jelas patut bangga. Di kotaknya ditulis ‘untuk 5 sampai 7 tahun’!”
Lalu keduanya kembali melakukan tos, sementara sang bartender sambil menggeleng-gelengkan kepala berlalu dari hadapan mereka.
======================
Moral cerita
(bisa juga sahabat artikan sendiri sesuai model dunia masing-masing)
Kita menemukan berbagai model dunia di dunia yang kita hidupi bersama ini.
Masing-masing kita punya persepsi, cara berpikir, berperilaku, cara pandang, tingkat kecerdasan, strategi, dll.
Tidak ada yang sama persis, karena itu dunia ini bisa dipandang juga kacau balau atau malah indah dengan berbagai perbedaan itu.
Terkadang kita menemukan model dunia yang menurut kita sangat tidak masuk dalam logika berpikir kita, alias ‘bodoh’ menurut kita.
Terkadang malah yang membuat kita merasa bodoh.
Yang kadang juga kita sebaiknya pikirkan adalah bahwa model dunia orang lain itu sangat dihormati dan dibanggakan mereka, walau di mata kita itu ‘ngaco’ sekalipun.
Kita punya pilihan untuk menghormati perbedaan yang ada atau merendahkan model dunia lain.
Yang jelas, bukankah kadang kita sadar bahwa untuk hal-hal tertentu, yang ada di model dunia kita juga ‘ngaco’ bahkan menurut kita sendiri?
Dan pada saat itu terjadi, alangkah nikmatnya kalau kita tahu orang lain tetap bisa menghormati ‘kebodohan’ kita. Setuju?
So, why not respect each other?
Make a CHOICE today!
Have a positive day!
Hingdranata Nikolay